Jakarta – Kalau membayangkan melamar pekerjaan di perusahaan teknologi raksasa sekelas Google, pasti salah satu hal yang dipikirkan adalah kualifikasi pendidikan. Tapi ternyata untuk bekerja di Google, kalian tidak perlu mengenyam pendidikan hingga level doktoral, karena perusahaan yang bermarkas di Mountain View, AS ini menerima pelamar kerja yang tidak memiliki ijazah universitas. “Ini perusahaan seperti Google mereka itu sudah tidak memerlukan university degree lagi untuk di-hire,” kata Staf Khusus Menkominfo, Lis Sutjiati saat ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (11/4/2019). Hal ini pun dikonfirmasi oleh Head of Government Affairs and public Policy Google Indonesia Putri Alam. Ia mengatakan dalam beberapa tahun terakhir Google tidak mewajibkan pelamar kerja untuk memiliki ijazah universitas. “Kita dari beberapa tahun yang lalu sudah tidak mewajibkan applicants kita untuk punya college degree atau ijazah universitas,” kata Putri dalam kesempatan yang sama.”Bahkan angkanya itu diperkirakan sekitar 14%. Dari beberapa tim ada yang malah lebih dari 14% itu nggak punya college degree,” sambungnya.Menurut Lis, praktik seperti ini memang sejalan dengan revolusi industri 4.0. Ia menambahkan bahwa mewajibkan pegawai untuk memiliki ijazah universitas itu merupakan sesuatu yang tidak lagi relevan. Ia pun mencontohkan Tanmay Bakshi, bocah asal Kanada yang direkrut IBM dan menjadi ahli kecerdasan buatan (AI) saat masih berusia 12 tahun. Menurut Lis, seseorang yang tidak memiliki ijazah bisa saja diterima di perusahaan sebesar IBM dan Google asalkan memiliki kemampuan, baik hard skill maupun soft skill, yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.”Kata-kata revolusi itu menyatakan definisi begini, apa pun yang terjadi di belakang itu semua nggak relevan. Kita masuk ke sesuatu yang baru, semuanya yang baru,” pungkasnya.(fyk/krs)