MIT hadirkan sistem GPS yang lebih canggih dari Google

1 min


110
MIT hadirkan sistem GPS yang lebih canggih dari Google

Source: Pexels

Terkadang GPS tidak mengetahui berapa jumlah jalur di jalan, terutama di tempat terpencil yang tidak dikenal. Dengan demikian peneliti dari MIT hadir untuk menanggulangi masalah tersebut. Biasanya, peta GPS dibuat oleh perusahaan besar seperti Google, yang mengandalkan kendaraan berkamera di sekitar lingkungan untuk menangkap detail di jalan-jalan daerah. Dan itu bekerja cukup baik sejauh ini, tetapi bukan tanpa batasan.

Dilansir dari Engadget (25/1), proses pemetaan seperti yang dilakukan Google memakan biaya yang tidak sedikit, dan memperbarui peta-peta tersebut memakan waktu. Kedua, karena terkait dengan biaya, beberapa bagian dunia terabaikan, atau mungkin tidak ada sama sekali. berita tentang tek.idBACA JUGAGoogle kembangkan AI baru bernama ReformerAI kini bisa hasilkan aransemen musik sendiriWarner Bros gunakan AI, putuskan jadwal peluncuran film

Salah satu solusi untuk tantangan ini adalah menerapkan model berbasis machine-learning ke gambar satelit untuk secara otomatis menandai fitur jalan. Cara ini lebih mudah, gambar-gambar tersebut diperbarui secara teratur, dan tampilan dari atas akan memberikan sejumlah informasi yang lebih berguna tentang kontrol jalur. Masalahnya adalah, citra satelit jalan sering tertutup oleh hal-hal seperti pohon dan bangunan, menjadikannya sulit bagi machine learning untuk mendeteksi. Dan sinilah peran MIT dimulai.

Bermitra dengan Qatar Computing Research Institute (QCRI), fasilitas ini telah merancang sistem yang menggunakan kombinasi arsitektur neural network agar secara otomatis dapat memprediksi jenis jalan dan jumlah jalur di balik penghalang. Dalan pengujian, sistem yang disebut RoadTagger, menghitung angka lajur dengan akurasi 77%, dan dapat menyimpulkan jenis jalan (perumahan atau jalan raya) dengan akurasi 93%.

QCRI secara khusus berinvestasi dalam penelitian ini karena tantangan yang dihadapi Qatar menjelang Piala Dunia FIFA 2022. Qatar bukan merupakan prioritas bagi perusahaan yang membangun peta digital, namun terus-menerus membangun jalan baru dan meningkatkan yang lama menjelang acara sepak bola tersebut.

Para peneliti berencana untuk mengembangkan RoadTagger untuk memprediksi fitur-fitur lain juga, seperti tempat parkir dan jalur sepeda, dan berharap suatu hari dapat digunakan untuk membantu orang-orang dengan cepat memvalidasi modifikasi berkelanjutan untuk jalan.


Like it? Share with your friends!

110

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak