Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp adalah aplikasi chatting sejuta umat. Ini bikin banyak hacker jahat ingin membobol WhatsApp demi mendapatkan keuntungan pribadi. Modus baru pembobolan yang kini marak adalah minta one time password (OTP).
Pembobolan WhatsApp dengan meminta OTP menggunakan trik social engineering atau rekayasa soal. Caranya hacker akan mengirim pesan ke korban yang mengaku sebagai teman korban. Kemudian mereka akan mengabarkan akan adanya kondisi tak terduga atau darurat untuk menarik perhatian.
Kemudian mereka akan meminta nomor OTP yang dikirimkan ke ponsel korban melalui pesan singkat (OTP). Mereka mengaku itu sebagai pesan terusan (forward) yang tak sengaja terkirim ke korban, seperti dikutip dari DNA India, Selasa (1/12/2020).Setelah korban membagikan nomor OTP, secara tiba-tiba akan keluar dari WhatsApp. Itu berarti akun WhatsApp itu tidak lagi dikuasai korban. OTP merupakan nomor enam digit sebagai kode verifikasi untuk masuk WhatsApp.
Selanjutnya mereka akan menggunakan akun WhatsApp yang dicuri untuk meminjam uang pada teman-teman yang ada di kontak WhatsApp. Penipuan ini tentu dilakukan hacker.
Untuk mencegahnya dengan mengaktifkan “two-step verification (verifikasi dua langkah). Fitur keamanan ini akan meminta 6 digit angka ketika kamu mau masuk ke aplikasi. Ini berbeda dengan code yang dikirimkan WhatsApp melalui SMS ketika menginstall aplikasi yah.
Caranya masuk ke Setting WhatsApp kemudian pilih Two-Step Verification dan masukkan PIN dan alamat emal sebagai cadangan bila lupa dengan PIN. Jangan bagikan PIN ini kepada orang lain.
Kalian juga bisa mengaktifkan fitur kunci sidik jari yang memungkinkan pengguna membuka WhatsApp dengan memindai sidik jari. Caranya ketuk setting > Akun > Privasi > Kunci sidik jari. Nyalakan buka kunci dengan sidik jari, lalu konfirmasikan sidik jari kamu.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)