StikerWA.CO, Jakarta – Pakar keamanan informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Budi Rahardjo menilai kebijakan privasi terbaru WhatsApp tidak bermasalah. Kebijakan itu menjelaskan secara gamblang soal bagaimana praktik data WhatsApp, proses informasi dari pengguna, hingga pihak ketiga yang terlibat dalam arus data pengguna.“Isinya penjelasan cara kerja mereka, bagusnya mereka transparan,” kata Budi saat dihubungi Sabtu, 9 Januari 2021.Baca:Elon Musk Kecam Facebook Soal WhatsApp dan Promosi Signal, Ini Cara Kerja Signal Pengajar di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu menduga kebijakan privasi terbaru WhatsApp itu terkait General Data Protection Regulation di Uni Eropa.
Regulator Uni Eropa meminta banyak penjelasan soal operasional WhatsApp. Misalnya, apa saja data yang WhatsApp kumpulkan dari pengguna, bagaimana mereka mengumpulkannya, penggunaannya seperti apa, siapa saja penggunanya. “Nah itu dijelaskan dalam privacy policy, kalau saya baca nggak ada masalah sebetulnya,” ujar dia.Sebelumnya diberitakan, kebijakan terbaru WhatsApp itu dinilai memaksa pengguna untuk menyetujui karena jika menolak, layanan WhatsApp otomatis akan berhenti. Pemberlakuan aturan baru itu rencananya mulai 8 Februari 2021.WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev mengatakan pengguna akan diberikan waktu selama 30 hari sejak diterimanya notifikasi untuk menyetujui kebijakan baru WhatsApp tersebut.Budi mengatakan, pengguna yang ingin tetap memakai WhatsApp harus mengikuti aturan yang dibuat perusahaan. Kepatuhan itu dinilainya logis karena term & condition juga berlaku di layanan lain seperti Google Mail yang banyak dipakai orang. “Kalau orang mau berlangganan ya harus ikuti, kalau nggak mau jangan pakai WhatsApp,” ujarnya.Sementara soal pembagian data ke perusahaan besarnya, yaitu Facebook dan jaringannya, Budi pun menilainya wajar. Sejauh ini WhatsApp menyatakan tetap menjaga kerahasiaan pesan pengguna dengan enskripsi end-to-end, dan tidak lama disimpan sistem. Secara sistem juga alur mekanisme WhatsApp dalam kebijakan privasi terbaru itu tidak ada yang berubah. “Selama ini apa yang di kebijakan privasi itu sudah berjalan,” kata dia.ANWAR SISWADI