Jakarta, CNBC Indonesia – Pernah ingin tahu bagaimana rasanya hidup di Mars? Jika iya, mungkin rasa penasaran Anda akan segera terpuaskan. Google membawa Anda ke sana secara gratis.Google Street View telah menambahkan gambar Pulau Devon, pulau tak berpenghuni terbesar di planet ini ke gambarnya. Dikenal sebagai pulau yang “tidak dapat dihidupi”, daerah terpencil di Arktik Kanada ini dijuluki “Mars di Bumi,” karena iklim dan bentang alamnya dan lingkungan dianggap paling mirip dengan planet Mars.Google juga telah membuat situs web untuk Pulau Devon, mencatat bahwa iklim dan gurun tandus kutub, bebatuan adalah tempat yang sempurna bagi para peneliti yang datang ke sini setiap musim panas dalam upaya untuk mempersiapkan eksplorasi masa depan ke Planet Merah.Perusahaan teknologi raksasa ini bekerja dengan para peneliti yang merupakan bagian dari Proyek Mars Haughton (HMP). Proyek ini melihat berbagai teknologi, strategi dan metode pelatihan untuk misi masa depan ke Mars, serta Bulan dan badan-badan planet lainnya, menurut situs webnya.
Hal yang menarik lainnya adalah kawah Haughton yang berusia 23 juta tahun, menyerupai permukaan Mars dengan lebih banyak cara daripada tempat lain mana pun di Bumi.Setelah diduduki oleh danau raksasa, kawah Haughton memiliki struktur bentangan selebar 20 kilometer (12 mil). Asteroid yang menyebabkan kawah itu begitu kuat sehingga para peneliti memperkirakan butuh waktu sekitar 10 detik untuk digali ke kedalaman aslinya 1,6 kilometer (0,99 mil), kemungkinan menghapus semua kehidupan di permukaan bumi selama ratusan kilometer.”Dampak Haughton memindahkan begitu banyak panas ke tanah sehingga sistem hidrotermal, termasuk sumber air panas, yang dipicu oleh dampak itu tetap aktif selama beberapa dekade,” tulis Google Earth di situs webnya, New York Post melaporkan dan dikutip CNBC Indonesia, Selasa (26/3/2019).Selain gambar yang ditambahkan ke Google Street View, perusahaan tersebut telah mengunggah video ke YouTube untuk memberi pemirsa gagasan yang lebih baik tentang seperti apa topografi dan medannya.Tujuan jangka panjang NASA adalah mengirim misi berawak ke Mars pada 2030-an. Namun, mantan astronot Buzz Aldrin berpendapat bahwa 2040 adalah kerangka waktu yang lebih realistis.Dalam sebuah wawancara pada tahun 2016, Aldrin mengatakan kepada Fox News bahwa pada tahun 2040, para astronot dapat mengunjungi bulan Phobos di Mars, yang dapat berfungsi sebagai semacam batu loncatan ke Planet Merah.(roy/roy)