Liputan6.com, Florida – Seorang pria di Florida, Amerika Serikat, Brian Hitchens menyesali perbuatannya karena sangat percaya teori konspirasi tentang virus corona yang beredar di Facebook. Dia dan istrinya, Erin percaya kalau covid-19 hanya kabar hoaks yang dibuat kalangan elite.
Bahkan, pada awal Mei 2020, saat Brian Hitchens dan Erin terpapar virus corona, mereka masih tidak mempercayainya. Keduanya tidak segera mencari bantuan medis karena menganggap hanya terjangkit flu biasa.
“Saya tidak takut virus ini karena saya tahu Tuhan lebih besar dari virus ini,” katanya, seperti dikutip dari 9news.com.au.
Setelah kondisi mereka kian parah, tepatnya pada 12 Mei 2020, Brian mulai berpikir ulang tentang pemahamannya soal virus corona. “Empat setengah bulan lalu, saya masih berpikir kalau virus ini diberitakan secara berlebihan, sampai saya merasa sangat sakit,” ujarnya.
Sayangnya, Brian sudah terlambat. Dia kehilangan Erin yang meninggal dunia di awal bulan Agustus 2020 karena virus corona. Kondisi Elin semakin buruk karena mengidap penyakit pernapasan, asma. Sementara Brian selamat.
“Sejak 12 Mei, istri saya harus menggunakan ventilator dan tidak ada tanda-tanda membaik. Istri saya akhirnya sampai di titik terakhir hidupnya bulan ini,” ucap Brian yang kini percaya kalau virus corona bukan teori konspirasi.