Percobaan Phishing Sering Catut Facebook

1 min


96
Yuslianson

Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan keamanan siber Check Point Research mempublikasikan laporan Brand Phishing Report untuk kuartal IV 2019. Isi laporan menitikberatkan pada sejumlah brand yang paling banyak dicatut oleh penjahat untuk menipu pengguna dengan metode phishing. Metode ini dipakai untuk mencuri data-data personal pengguna termasuk informasi finansial.
Dalam serangan phishing, penjahat mencoba meniru situs web resmi dari sebuah merek atau produk terkenal menggunakan nama domain atau URL dan desain web yang mirip dengan situs aslinya.
Kemudian, si penipu membagikan tautan phishing itu ke individu yang ditargetkan dengan menggunakan email atau aplikasi pesan. Jika si pengguna mengklik tautan palsu itu, semua informasi pribadi mereka pun bisa dicuri oleh si penipu.

Director Threat Intelligence and Research Check Point Software Technologies Maya Horowitz mengatakan, penjahat siber menggunakan berbagai metode serangan untuk menipu korban.
“Upaya-upaya ini dilakukan penipu untuk mendapatkan data pribadi dan kredensial login atau mentransfer uang. Meski biasanya memakai email spam, kami juga melihat penipu mempelajari korban selama berminggu-minggu dan menargetkan rekan-rekan korban untuk menipu uang mereka,” kata Maya.
Dia bahkan menyebut, sepanjang dua tahun terakhir, insiden phishing pun meningkat seiring penggunaan layanan email berbasis cloud.
“Layanan emal berbasis cloud mempermudah penipu menyamarkan diri seolah pihak yang dipercaya. Phishing bakal lebih banyak terjadi pada 2020,” katanya.


Like it? Share with your friends!

96

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak