Pertama di Dunia, Facebook-Google Dipaksa Bayar Konten Media

Jakarta, CNBC Indonesia – Australia bisa memaksa Facebook dan Google untuk membayar media atas konten yang ditampilkan di platform media sosialnya melalui Undang-Undang baru yang akan diperkenalkan ke Parlemen Australia pada Rabu (9/12/2020).
Aturan ini akan menjadi yang pertama di dunia yang memaksa media sosial raksasa membayar ke media ketika mereka menghosting konten. Hukum media baru akan berlaku untuk “News Feed” Facebook dan pencarian Google.
Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan aturan baru, yang pertama kali godok pada Juli lalu, akan diperkenalkan ke parlemen Rabu dan diharapkan mulai berlaku tahun depan.”Ini reformasi besar. Ini yang pertama di dunia dan dunia menyaksikan apa yang terjadi di sini di Australia,” katanya.
Pemerintah Australia sendiri telah memutuskan untuk mengecualikan platform populer lainnya seperti YouTube dan Instagram dari aturan tersebut.
Frydenberg mengatakan raksasa teknologi sekarang akan diminta untuk memberi tahu perusahaan media atas perubahan pada algoritme akan memiliki “dampak signifikan” pada peringkat pencarian, dalam 14 hari.
Frydenberg mengatakan kedua belah pihak masih akan didorong untuk mencapai kesepakatan komersial tetapi jika itu gagal mereka akan dikirim ke arbitrase.
Inisiatif ini telah diawasi dengan ketat di seluruh dunia, karena media berita di seluruh dunia telah menderita karena ekonomi digital yang semakin meningkat di mana pendapatan iklan sangat banyak ditangkap oleh perusahaan teknologi besar.
Media sosial yang membuat konten tak mendapatkan pendapatan iklan di platform media sosial yang pantas atas berita atau konten yang ditampilkan di Facebook dan Google.
Facebook telah memperingatkan hal itu dapat memblokir pengguna dan organisasi media di Australia dari berbagi berita jika undang-undang tersebut diberlakukan.

[Gambas:Video CNBC]

(roy/dru)