Liputan6.com, Jakarta – Banjir yang menggenang Jakarta dan sekitarnya sejak dini hari, Selasa (25/2/2020), membuat warganet berbagi informasi terkini seputar kondisi banjir. Salah satunya lewat Google Maps dengan tautan https://gogl.ink/banjir.
Namun sayangnya, tautan Google Maps (lewat fitur Google My Maps) yang tersebar di media sosial atau aplikasi pesan instan itu tidak sepenuhnya akurat dan real-time.
Feliciana Wienathan, Product Communications Manager, Google Indonesia, mengungkapkan tautan tersebut berbeda dengan Google Maps biasa. Google My Maps seperti dokumen yang bisa diperbarui bersama.
“https://gogl.ink/banjir ini berbeda dengan Google Maps biasa. Google My Maps seperti dokumen yang di-update bersama (seperti cara kerja Google Docs), di mana pengguna membuat custom maps dan bisa berbagi akses ke dokumen tersebut untuk bersama memperbarui custom maps itu,” ujar Felicia kepada Tekno Liputan6.com melalui pesan singkat, Selasa (25/2/2020).
Dengan demikian, peta yang menampilkan visual kondisi banjir itu rentan diperbarui oleh pengguna yang tidak memiliki informasi secara real-time.