Pilpres AS, Facebook Hapus Iklan Kampanye Donald Trump Bersimbol Nazi

1 min


125
Hariz Barak

Liputan6.com, Washington DC – Facebook telah menghapus sejumlah posting dan iklan yang diunggah dan dikelola oleh simpatisan kampanye pemilihan ulang Presiden Donald Trump pada Pilpres AS 2020.
Iklan itu, yang menampilkan simbol yang digunakan oleh Nazi, dinilai melanggar “kebijakan melawan kebencian yang terorganisir,” kata Facebook, seperti dikutip dari the Guardian, Sabtu (20/6/2020).
Penghapusan pada Kamis 18 Juni datang di tengah meningkatnya tekanan pada Facebook dari para pemimpin hak-hak sipil, politikus Partai Demokrat, dan karyawan perusahaan media sosial itu sendiri untuk mengambil sikap yang lebih kuat terhadap retorika yang kejam dan penuh kebencian pada platform.

Meski begitu, hal itu bukan pertamakalinya Facebook menghapus iklan kampanye Donald Trump karena melanggar kebijakan.
Iklan yang sekarang telah dihapus itu menampilkan gambar segitiga merah terbalik dengan garis tepi hitam dan berisi pesan: “PERUSUH berbahaya dari kelompok kiri-jauh (far-left) berjalan di jalan-jalan kita dan menyebabkan kekacauan total. Mereka MENGHANCURKAN kota-kota kita dan membuat kerusuhan – ini benar-benar gila … Tolong tambahkan nama Anda SEGERA untuk berdiri bersama Presiden Anda dan keputusannya untuk menyatakan ANTIFA rganisasi Teroris.”
Gerakan kampanye Donald Trump telah berulang kali membuat pernyataan keliru tentang “antifa”, sebuah istilah yang mengacu pada jaringan luas gerakan aktivisme politik sayap kiri yang menentang fasisme dan nasionalisme kulit putih. Tampaknya tidak ada bukti bahwa organisasi antifa terlibat dalam insiden kerusuhan selama protes baru-baru ini yang menyikapi dugaan pembunuhan polisi terhadap George Floyd, The Guardian melaporkan.
Segitiga merah terbalik digunakan oleh Nazi untuk mengidentifikasi tahanan politik di kamp konsentrasi selama Holocaust.
Bend the Arc, sebuah organisasi aktivis Yahudi progresif, menyoroti iklan tersebut, dengan mengunggah postingan di Twitter pada Rabu 17 Juni yang bertuliskan: “Presiden Amerika Serikat berkampanye untuk pemilihan kembali menggunakan simbol kamp konsentrasi Nazi … Trump & RNC menggunakannya untuk mencoreng jutaan pemrotes.”
“Menggunakannya untuk menyerang lawan politik sangat ofensif,” Jonathan Greenblatt, CEO Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, mengomentari simbol itu di Twitter. “Kampanye [presiden] perlu mempelajari sejarahnya, karena ketidaktahuan bukan alasan untuk menggunakan simbol yang terkait dengan Nazi.”
 


Like it? Share with your friends!

125

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak