Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
StikerWA.co.id | MALANG – Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander mengungkapkan pelajar yang akan mengikuti aksi di depan gedung DPRD Kota Malang tergabung dalam grup whatsapp ‘Pelajar Bersatu’.
Dalam grup tersebut, beredar broadcast yang mengajak pelajar untuk berunjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Malang menolak RUU kontroversial.
“Ada yang memang mengikuti saja dan instruksinya menunggu komando dari grup tersebut,” kata Dony, Kamis (26/9/2019).
Ia menambahkan, anggota grup berasal dari berbagai sekolah di Malang dan tidak saling mengenal. Saat ini, polisi masih menyelidiki pembuat dan yang mengendalikan grup tersebut.
“Kami masih menelusuri siapakah yang mengajak anak-anak ini bolos sekolah atau yang selesai sekolah dan berkumpul untuk melakukan hal-hal yang merugikan,” ucap dia.
Saat dirazia, para pelajar memang membawa beberapa poster yang isinya menyuarakan penolakan terhadap sejumlah RUU. Beberapa pelajar menyebutkan RUU yang sedang dibahas ‘ngawur’ sebab berpotensi membunuh ruang privat.
“Ayam jalan-jalan ke rumah tetangga masa didenda. Dapat uangnya dari mana. Kan ngawur,” ucap si pelajar.
Pelajar yang terjaring razia itu mayoritas berasal dari Kabupaten Malang. Mereka dikumpulkan di aula Polres Malang Kota untuk didata.
• Polisi Amankan 89 Pelajar yang Ingin Ikut Aksi Unjuk Rasa di Kota Malang