Postingan Ade Armando di Facebook Picu Kemarahan Pemuda Muhammadiyah Jateng

1 min


131
Postingan Ade Armando di Facebook Picu Kemarahan Pemuda Muhammadiyah Jateng

SEMARANG, iNews.id – Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah (Jateng) mempersoalkan postingan akun media sosial (medsos) Facebook Ade Armando pada 1 Juni 2020. Mereka menilai bahasa Ade Armando menuduh Muhammadiyah menggulirkan pemakzulan presiden.Postingan Ade Armando yang dipersoalkan yakni, “Isu pemakzulan Presiden digulirkan Muhammadiyah. Keynote speakernya Din Syamsudin, si dungu yang bilang konser virtual Corona menunjukan pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat.”Wakil Ketua PWPM Pemuda Muhammadiyah Jateng Andika Budi Riswanto membenarkan bahwa pihaknya melayangkan somasi kepada Ade Armando berkaitan dengan postingannya di Facebook. Adapun hal yang dipersoalkan yakni bahasa Ade Armando yang menuduh Muhammadiyah menggulirkan pemakzulan presiden sangat tidak benar. Bahasa pemakzulan ada pada Undang-Undang Dasar 1945.“Yang kami Persoalkan adalah bahasa Pak Ade yang menuduh Muhammadiyah menggulirkan pemakzulan serta adanya bahasa dungu yang ditujukan kepada Prof Dien Syamsudin. Ini jelas sebuah tindakan yang tidak dapat dibenarkan,” katanya, Senin (1/6/2020) malam.Dalam somasi itu, disebutkan bahwa Kokam PWPM Jateng menilai postingan Ade berunsur fitnah dan mencemarkan nama baik Muhammadiyah. Pertama, fitnah tuduhan Muhhamadiyah telah menggiurkan isu pemakzulan presiden.Kedua, penghinaan dan pencemaran nama baik kepada Din Syamsuddin dengan menyebut “si dungu” kepada tokoh nasional. Apalagi Din Syamsuddin merupakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005–2010.“Pada intinya, kami tetap berpegang pada surat yang kami buat, namun alhamdulillah sudah ada respon dari Pak Ade. Langkah selanjutnya kami akan koordinasikan dahulu dengan team hukum,” ujarnya.Dia mengungkapkan, Ade Armando sudah menanggapi somasi itu. Dalam tanggapannya, disebutkan bahwa dungu yang dimaksud statement Prof Dien Syamsuddin tentang konser amal pemerintah.“Namun jelas, tidak ada hak Pak Ade untuk menyebut dungu kepada Prof Dien Syamsudin,” ujarnya.Sementata itu, Ade Armando telah menyampaikan klarifikasinya terkait somasi PWPM Muhammadiyah Jateng. Klarifikasi itu juga diunggah dalam akun Facebook-nya.“Saya memperoleh kabar bahwa saya disomasi oleh Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah karena unggahan saya di Facebook,” ucapnya.Postingan yang dimaksud yakni komentar Ade terhadap sebuah webinar yang diselenggarakan Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (MAHUTAMA) dan Kolegium Jurist Institute (KJI). Judulnya “Menyoal Kebebasan Berpendapat dan Konstitusionalitas Pemakzulan Presiden di Era Pandemi Covid-19” .Berkenaan somasi tersebut Ade menyampaikan penjelasan, dirinya menghargai kebebasan setiap warga negara untuk menyampaikan pandangan politiknya di negara ini. Dia tidak pernah meminta pihak manapun untuk menindak penyelengaraan diskusi tersebut.“Dalam postingan saya, saya tidak menuduh MAHUTAMA dan KJI berinisiatif untuk menggulingkan Presiden. Saya hanya menyatakan bahwa isu pemakzulan Presiden digulirkan Muhammadiyah, mengingat MAHUTAMA menggunakan kata Muhammadiyah dalam nama resminya,” paparnya.Ade menekankan bahwa dirinya tidak menuduh MAHUTAMA berinisiatif menggulingkan Presiden. Yang dilakukan MAHUTAMA yakni menggulirkan isu pemakzulan presiden.”Dua hal tersebut jelas berbeda,” katanya.

Editor : Nani Suherni


Like it? Share with your friends!

131

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak