Senin, 17 Februari 2020 • 23:25Aplikasi di Play StoreMenurut laporan yang dirilis Google beberapa waktu lalu, tercatat sekitar 98% aplikasi berbahaya yang ada di Play Store sudah dihapus sepanjang tahun 2019. Rata-rata, aplikasi berbahaya tersebut mengumpulkan data SMS dan riwayat telpon.Masih berdasarkan laporan Google, setidaknya ada sekitar 2% aplikasi berbahaya yang masih ‘bersarang’ di Play Store untuk saat ini. Dan kebanyakan benar-benar memerlukan akses ke data telpon dan SMS untuk menjalankan fungsi utamanya.Langkah yang diambil Google tersebut sebenarnya sejalan dengan kebijakan yang yang diterbitkan pada Oktober 2018 untuk pengembang Android. Google sendiri memberikan waktu 90 hari bagi pengembang untuk menyesuaikan dengan kebijakan baru tersebut. Arahan ini termasuk penghapusan aplikasi Android yang mengumpulkan SMS dan riwayat panggilan tanpa alasan.Pada awal Februari 2020 lalu, Google mengumumkan ada penurunan signifikan 98% aplikasi yang mengakses data SMS dan Log Panggilan.Google juga mengklaim telah memblokir instalasi 1,9 miliar malware dari platform pihak ketiga atau APK yang dicuri pada 2019. Tahun sebelumnya, hanya 1,6 miliar virus telah terdeteksi sebelum “menyusup” ke smartphone milik pengguna. Menurut Google Play Protect, mekanisme perlindungan Google terhadap malware telah meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir.Google Play Protect memindai lebih dari 100 miliar aplikasi setiap hari, memberi pengguna informasi yang akurat tentang potensi masalah keamanan dan tindakan yang dapat mereka ambil untuk menjaga keamanan perangkat pengguna. Di masa-masa awalnya, Google Play Protect hanya menganalisis 50 miliar aplikasi per hari.24 Aplikasi Berbahaya Buatan Developer CinaBaru-baru ini, sebuah studi oleh VPN Pro mengungkap ada sebanyak 24 aplikasi palsu besutan China, termasuk aplikasi game atau antivirus palsu, yang mengumpulkan riwayat panggilan, chat dan SMS pengguna. Menurut Google, Play Store belum memblokir 790.000 aplikasi Android yang melanggar aturannya sebelum dipublikasikan di toko pada tahun 2019.(Nariswari)Sumber: GizchinaArtikel Terkait
Advan Rilis G2 Plus, Usung Layar Penuh dan Baterai Jumbo
IM3 Ooredoo dan Google Hadirkan Layanan Phone Line Gratis
Google AI Sekarang Bisa Menerjemahkan Bahasa Isyarat Menjadi Ucapan
Terungkap, Nokia Lagi Garap Ponsel Fitur ‘Rasa’ Google
Google Punya 3 Aplikasi Keren untuk Bantu Kurangi Kecanduan Ponsel
Huawei Gandeng TomTom, Jadi Pengganti Google Maps?
Terpopuler Minggu Ini
Siap Meluncur di Indonesia, realme C3 Jadi Smartphone dengan Helio G70 Pertama di Pasaran
Samsung Hadirkan Penawaran Menarik di Pre Order Galaxy S20 Series, Apa Saja?
Gandeng Rahasia Gadis, Hippo Hadirkan Powerbank Khusus Berkapasitas 10.000 mAh
Bocor! Begini Spesifikasi Lengkap Ponsel Nokia TA-1212
Bose Resmikan Toko ke-9 di Pacific Place Mall Jakarta
Terpopuler Bulan Ini
5 Smartphone Sejutaan Dengan Baterai Jumbo Paling Kekinian
Resmi Dirilis! realme C3 Gunakan Helio G70, Dibanderol Rp.1 Jutaan
Bye-bye Blackberry, Penjualan Smartphone-nya Resmi Berakhir Agustus Mendatang (update)
Resmi Meluncur, Samsung Galaxy A01 Usung Snapdragon 439 Plus Harga Terjangkau
Jadi Seri A Terbaru, Apa Saja Keunggulan OPPO A31?
Terpopuler
Cek di Sini Apakah Merek Smartphone Anda Termasuk yang Siap Update Android 10 Tahun Ini
Jelang Akhir Tahun, 7 Smartphone Ini Turun Harga
Ternyata Segini Harga dan Spesifikasi Oppo A5 2020
Murah Nih! Vivo Y11 (2019) Punya Baterai 5.000 mAh Dibanderol Rp1 Jutaan
Waspada! Ini Resiko Membeli Smartphone Android Murahan