Rumah Atsiri yang Terpencil Jadi Populer Berkat Facebook dan…

1 min


119
alexametrics

loading… YOGYAKARTA – Awalnya bangunan Rumah Atsiri adalah bekas pabrik penyulingan Citronella pada zaman Presiden Soekarno di 1963. Lalu pendirinya, Natasha Clairine Mintarga, tergugah untuk menyalakan kembali potensi industri tanaman aromatik. BACA JUGA : Tak Perlu Miliaran untuk Jadi Sultan, Mercy S-Class Ini Bisa Dibungkus Kurang dari Rp200 Juta!Maka, sejak 2016, Rumah Atsiri yang terletak di Desa Plumbon, Tawangmangu, Jawa Tengah, berubah jadi tempat wisata edukasi tanaman aromatik untuk pembuatan essential oil dan produk aromaterapi.”Di mata dunia, Indonesia telah lama dikenal sebagai surganya rempah- rempah dan tanaman aromatik,” ujar Natasha. “Mulai bumbu masakan hingga minyak aromaterapi, yang kini populer dengan sebutan essential oil atau minyak atsiri,” tambahnya. Tanaman wangi seperti serai dan nilam, menurut Natasha, merupakan salah satu komoditas primadona pada 1960an. Bahkan, membuka membuka hubungan dagang Indonesia dengan Eropa.Perjalanan sejarah dan potensi tanaman aromatik itu yang melahirkan Rumah Atsiri Indonesia.Tanpa mengubah struktur asli yang dirancang tim dari Bulgaria, Natasha melakukan pengembangan kawasan seluas 5 hektar. Membangun fasilitas yang mendukung program penelitian, pelatihan, dan edukasi tentang produk olahan dari minyak atsiri. Pemandangan lanskap Gunung Lawu dan hamparan kebun bunga Marigold juga menciptakan suasana yang tenang dan menyegarkan pikiran. Ada 80 jenis tanaman aromatik yang dibudidayakan. Pengunjung dapat melihat, mendalami sejarah minyak atsiri di dunia dan inovasi alat penyulingannya dari masa ke masa, dan belajar tentang cara membuat essential oil di Learning Hubs.


Like it? Share with your friends!

119

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak