Selain Email, Penjahat Siber Sering Kirimkan Phishing via WhatsApp dan Telegram

1 min


135
Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta – Kaspersky mengungkap, aplikasi pesan (messaging) kini telah melampaui jejaring sosial, dalam hal alat komunikasi paling populer. Tidak heran jika aplikasi perpesanan jadi modus favorit penjahat siber dalam membagikan link atau tautan phishing.
Pengguna aplikasi pesan diprediksi mencapai 2,7 miliar orang. Pada 2023 jumlahnya diperkirakan naik hingga 3,1 miliar.

Kaspersky menganalisis, klik anonim pada link phishing di seluruh aplikasi messaging (misalnya WhatsApp, Viber, Telegram, dan Hangouts), dari Desember 2020 hingga Mei 2021, sebanyak 91.242 kali.
Berdasarkan statistik, Kaspersky Internet Security for Android mendeteksi jumlah link phishing paling banyak ada di WhatsApp (84,9 persen). Hal ini tidak dimungkiri karena WhatsApp merupakan aplikasi chatting terpopuler di dunia.
Jumlah pesan phishing paling banyak dideteksi di Rusia (42 persen), Brasil (17 persen) dan India (7 persen).
Statistik Kaspersky menemukan, di Indonesia terdeteksi ada 738 tautan phishing di WhatsApp dan 39 deteksi untuk Telegram dari Desember 2020 hingga Mei 2021.
Berdasarkan Kaspersky Internet Security for Android, Telegram memiliki jumlah deteksi paling sedikit, namun secara geografi mirip WhatsApp. Tautan paling banyak dideteksi di Rusia, India, dan Turki.


Like it? Share with your friends!

135

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak