Selain Indonesia, Ini Negara yang Pernah Blokir WhatsApp

1 min


112
Selain Indonesia, Ini Negara yang Pernah Blokir WhatsApp

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akhirnya kembali membuka akses WhatsApp dan media sosial di Indonesia setelah sempat dibatasi. Sebenarnya, tak cuma Indonesia yang pernah menutup akses ke WhatsApp dan jejaring media sosial lainnya.Sri LankaIni adalah kejadian yang terbaru, yaitu pemerintah Sri Lanka memblokir akses ke Facebook dan Whatsapp pada akhir April lalu, menyusul sebuah serangan bom bunuh diri di tiga gereja saat perayaan Paskah di negara tersebut.Kongo, Chad, dan UgandaBeberapa negara di Afrika, antara lain Kongo, Chad, dan Uganda memblokir penggunaan media sosial ketika melangsungkan pemilihan umum. Tujuannya adalah untuk mencegah beredarnya hoax terkait pemilu tersebut.

MesirMesir pernah memblokir sejumlah situs seperti Twitter dan Facebook pada 2011, karena Hosni Mubarak, presiden Mesir saat itu mengaku menghindari terjadinya kerusuhan yang direncanakan menggunakan media sosial tersebut.Korea UtaraFacebook, YouTube, Twitter, dan banyak situs lain — utamanya yang berasal dari Korea Selatan — menjadi subjek pemblokiran oleh pemerintah Korea Utara, yang memang dikenal menetapkan aturan ketat soal arus informasi dari luar negeri ke dalam negaranya itu.RusiaRusia pernah memblokir sejumlah layanan media sosial di negaranya itu, salah satunya adalah LinkedIn, karena menyimpan data warga Rusia di luar negara mereka, yang melanggar aturan yang berlaku. Lalu mereka memblokir Telegram pada 2018 karena menolak menyerahkan kunci enkripsi untuk layanan pengiriman pesannya itu.ChinaYa, China adalah negara yang paling aktif dalam memblokir situs-situs di dunia. Banyak layanan populer yang sulit menembus ‘tembok internet China’. Sebut saja Facebook, Google, Instagram, dan banyak lagi, yang tak bisa beroperasi secara resmi di Negeri Tirai Bambu tersebut.Namun kini untungnya Kemenkominfo sudah membuka akses ke WhatsApp dan sejumlah media sosial lain di Indonesia. Hal ini dipastikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.”Situasi kerusuhan sudah kondusif sehingga akses fitur video dan gambar pada media sosial dan instant messaging sudah normal antara 14.00 – 15.00 WIB,” ujar Rudiantara saat dihubungi detikINET, Sabtu (25/5/2019).”Saya mengajak semua masyarakat pengguna media sosial, instant messaging maupun video file sharing untuk senantiasa menjaga dunia maya Indonesia digunakan untuk hal-hal yang positif. Ayo kita perangi hoax, fitnah, informasi-informasi yang memprovokasi seperti yang beredar saat kerusuhan,” lanjut pria yang kerap disapa RA itu.Untuk diketahui, pembatasan sementara akses ke medsos dan layanan messaging berlaku sejak Rabu (22/5). Saat itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memberi gambaran berapa lama hal itu dilakukan.”Pembatasan akses sosial media dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang akurat. Jadi berkorban 2-3 hari tidak bisa lihat gambar tidak apa-apa, ini semata-mata untuk keamanan nasional,” sebutnya dalam konferensi pers Rabu (22/5). (asj/asj)


Like it? Share with your friends!

112

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak