StikerWA.CO, Jakarta – Sri Lanka mengumumkan untuk sementara memblokir beberapa jaringan media sosial dan aplikasi ngobrol. Diantara situs yang diblokir itu adalah Facebook dan WhatsApp. Di kutip dari reuters.com, Senin, 13 Mei 2019, keputusan itu diambil Sri Lanka setelah berkembang berita bohong kalau pemilik masjid dan Muslim pemilik usaha di negara itu, diduga telah ambil bagian dalam serangan bom hari Paskah, 21 April 2019. Saat yang sama, muncul pula kerusuhan yang dipicu dari sebuah unggahan di Facebook.Baca: Sri Lanka Usir 200 Ulama Islam, Rombak Kebijakan Visa
Otoritas berwenang mengatakan telah menahan si pembuat unggahan di Facebook yang diketahui bernama Abdul Hameed Mohamed Hasmar, 38 tahun. Dia menulis komentar berbunyi ‘suatu hari nanti Anda akan menangis’. Sejumlah masyarakat Sri Lanka mengartikan kalimat itu sebagai sebuah ancaman kekerasan. Terpancing oleh komentar itu dan berita bohong yang lain, puluhan orang melempari batu ke sejumlah masjid dan toko-toko milik Muslim Sri Lanka pada Minggu 12 Mei 2019. Seorang laki-laki dipukul hingga babak-belur di kota Chilaw karena terlibat cekcok akibat unggahan Hasmar di Facebook.Baca: Otoritas Sri Lanka Antisipasi Serangan Teror Lanjutan Otoritas menahan anggota sebuah kelompok di wilayah Kuliyapitiya dan Dummalasuriya pada Minggu sore. Sedangkan pada Senin pagi, 13 April 2019, muncul kabar adanya penyerangan terhadap toko usaha milik umat Islam di Sri Lanka.“Untuk mengendalikan situasi, kepolisian memberlakukan jam malam,” kata Juru bicara Angkatan Bersenjata Sri Lanka, Sumith Atapattu. Situasi di Sri Lanka tiga pekan pasca-serangan bom di tiga gereja dan empat hotel bintang lima, masih mencekam. Serangan bom itu menewaskan lebih dari 250 orang
Sri Lanka Blokir Sementara Facebook dan WhatsApp
1 min
