Survei Facebook, 74 Persen Orang di Indonesia Bersedia Disuntik Vaksin Covid-19

1 min


135
Survei Facebook, 74 Persen Orang di Indonesia Bersedia Disuntik Vaksin Covid-19

StikerWA.CO, Jakarta – Tidak semua orang Indonesia bersedia disuntik vaksin Covid-19. Sekitar 25 persen yang menolaknya, menurut hasil survei yang dilakukan Facebook bekerja sama dengan University of Maryland, Amerika Serikat. Survei ini menggunakan sampel para pengguna Facebook dan data terakhir untuk wilayah Indonesia 9 Februari 2021.Indonesia adalah bagian dari survei global dalam 56 bahasa yang dilakukan Facebook dan University of Maryland. Pengguna Facebook diundang untuk melaporkan gejala, perilaku social distancing, isu kesehatan mental, dan dampak finansial sehari-hari. Sebanyak setengah juta respons dikumpulkan setiap harinya dalam survei itu.Dari para pengguna Facebook di Indonesia, survei per 9 Februari lalu mendapatkan 74,44 persen menyatakan bersedia menerima vaksin Covid-19. Angka kesediaan orang untuk menerima vaksinasi ini sangat bervariasi di seluruh dunia. Negara tetangga seperti Singapura, Vietnam, dan Myanmar lebih dari 80 persen, tapi di Filipina hanya 60,72 persen per periode yang sama. Sedang Malaysia dan Thailand setara di kisaran 75,1 persen yang menyatakan bersedia divaksin Covid-19. Kamboja 71 persen yang bersedia.
Sebagai bagian dari program Data for Good, Facebook juga bekerja sama dengan mitra akademis untuk mengambil sampel dari orang-orang di Facebook untuk berpartisipasi dalam survei di luar platform. Survei di sini mengklaim telah mengumpulkan lebih dari 39 juta respons di 200 negara dan wilayah sejak April 2020 hingga pekan ini.”Ini adalah salah satu survei terbesar untuk membantu peneliti kesehatan memantau dan memperkirakan penyebaran Covid-19 dengan lebih baik,” bunyi pernyataan dari Facebook lewat keterangan tertulis. Bersama hasil survei-surveinya itu, Facebook pada awal pekan ini juga mengumumkan beberapa inisiatif untuk mendukung upaya vaksinasi di seluruh dunia. Di antaranya adalah kredit iklan senilai $ 120 juta untuk membantu kementerian kesehatan, LSM dan badan-badan PBB menjangkau miliaran orang di seluruh dunia dengan informasi tentang pencegahan penyakit dan vaksin Covid-19.”Kami juga memperluas upaya menghapus klaim palsu tentang Covid-19 dan vaksin di Facebook dan Instagram,” katanya.Baca juga:Ketua Tim Riset Vaksin Sinovac di Bandung Divaksinasi, Simak KomentarnyaFacebook menyebutkan, selama setahun terakhir, lebih dari 2 miliar orang dari 189 negara terhubung ke informasi terpercaya tentang virus corona melalui Pusat Informasi Covid-19. Sementara itu menghapus lebih dari 12 juta konten yang berisi hoax yang membahayakan hingga menyebabkan cedera fisik.


Like it? Share with your friends!

135

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak