Ternyata WhatsApp Tak Populer di AS, Negeri Asalnya

1 min


107
3 Aplikasi Chat Ini Bisa Jadi Alternatif Saat WhatsApp Down

Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp kerap disebut sebagai salah satu platform pesan singkat terpopuler di dunia. Namun dengan perkiraan ada 1,5 miliar pengguna yang mengguna ternyata WhastApp tidak begitu populer di tanah kelahirannya yang juga salah satu ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat.
WhatsApp diluncurkan tahun 2009 oleh Brian Acton dan Jan Koum tahun 2009. Popularitasnya begitu meroket hingga Facebook mengakuisisi nya pada 2014 senilai US$19 miliar.
Namun ternyata popularitas itu bertahan di negara berkembang. Hal ini sejalan dengan survei Pew pada akhir tahun 2018 tentang penggunaan media sosial orang dewasa di 11 negara berkembang yang berbeda.

Survei itu menemukan jika WhatsApp unggul di atas Instagram, Twitter, Snapchat, Tinder dan Viber. Namun di sisi lain penggunaan di AS jauh lebih rendah daripada ukuran populasi yang sebanding.

Baik Facebook maupun WhatsApp tak pernah mengeluarkan jumlah pengguna pada wilayah yang spesifik. Perusahaan meluncurkan angka pendapatan kuartal ketiga Facebook tidak memisahkan pengguna WhatsApp dari populasi penggunaan produk Facebook secara umum.
Namun berdasarkan Pew Research Center, pada 2018 orang dewasa yang menggunakan Facebook stabil. Sementara itu pengguna WhatsApp terus menurun, dikutip dari Digital Trends, Senin (12/7/2021).
Pada 2018 ada 22% orang dewasa AS yang menggunakan WhatsApp, angka itu turun menjadi 20% pada 2019. Jumlah tersebut nyatanya jauh lebih sedikit dari Youtube mencapai 73% dan Facebook sebesar 69%, sedangkan satu-satunya jejaring sosial yang kurang popular di AS adalah Reddit.
“Ini mengejutkan,” kata Profesor tamu Marshall Loeb di Sekolah Jurnalisme Universitas Stony Vrook, Sree Sreenivasan mengenai Ketidaktahuan umum AS mengenai WhatsApp.
“Ada orang yang menggunakan WhatsApp dan menyukainya, dan lalu ada orang yang seperti, “Ok, apa ini,” kata dia kepada Digital Trends.
Di belahan dunia lain, India, WhatsApp dianggap sebagai cara hidup. Ini cukup berbeda dengan apa yang terjadi di Amerika Serikat.
Menurut reporters teknologi Buzzfeed News berbasis di New Delhi, Pranac Dixit mengatakan WhatsApp jadi cara default untuk jangkau kebanyakan orang di sini. Dixit mengaku sudah menggunakan WhatsApp selama beberapa tahun, sebab menjadi aplikasi yang digunakan sebagian besar orang di India.
“Ini jelas merupakan bagian besar dari kehidupan keseharian saya,” kata dia.

[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)


Like it? Share with your friends!

107

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak