Jakarta, CNBC Indonesia – Whatsapp kini telah menjelma sebagai aplikasi pesan terpopuler yang banyak di download karena menawarkan berbagai fitur canggih. Namun sayangnya WhatsApp juga jadi sasaran banyak hacker yang ingin mengambilalih akun.Mengutip The Verge, Rabu (19/2/2020), saat ini lagi marak metode pengambilalihan akun dengan metode rekayasa sosial (social engineering). Metode ini tidak butuh pengetahuan yang tinggi dalam bidang software dan hardware.
Pelaku kejahatan memanfaatkan ketidaktahuan dan ketidakperdulian pemilik akun agar memberikan angka enam digital yang dikirimkan WhatsApp ke nomor ponselnya. Angka ini sebenarnya kode verifikasi untuk masuk ke aplikasi.Jadi, untuk mengambil alih akun Whatsapp secara teori sangatlah mudah. Pelaku cukup memasukkan nomor telepon saat log-in awal dalam aplikasi, lalu Whatsapp akan memberikan kode verifikasi yang berisi 6 digit melalui SMS. Nah, kode tersebutlah yang diincar pelaku agar memuluskan aksinya.Oleh karena itu, berikut dua hal yang perlu kalian perhatikan agar tidak terkena modus penipuan rekayasa sosial tersebut:
Jangan pernah membagikan kode enam digit Whatsapp anda kepada siapa pun. Kode enam digit ini biasanya dikirimkan WhatsApp ke ponsel via SMS.
Sebelum hal terburuk terjadi, maka siapkanlah PIN untuk bertindak sebagai penghalang lain untuk menghentikan seseorang agar tidak dapat masuk ke akun anda. Fitur ini adalah ‘two-step verification’ yang ada di Whatsapp.
Iya, fitur two-step verification sudah lama tersedia, tetapi tak banyak pengguna WhatsApp. Alasannya takut lupa nomor PIN. Pahadal fitur ini bisa mencegah pelaku kejahatan mengambil alih akun. Permintaan memasukkan PIN akan dilakukan ketika akun digunakan di perangkat lain.Untuk mengaktifkan Two-step verification untuk nomor Whatsapp anda:
Buka WhatsApp> Pengaturan> Akun> Two-Factor Authentication > Aktifkan
Masukkan kode PIN 6 digit untuk amankan WhatsApp
Masukkan email pemulihan jika sewaktu-waktu anda lupa kode PIN tersebut.
[Gambas:Video CNBC] (roy/roy)