Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Detergen Bunuh Virus Covid-19 di Masker, Facebook

2 min


134
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Detergen Bunuh Virus Covid-19 di Masker, Facebook

StikerWA.CO, Jakarta – Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Ketua IDI Kota Jakarta Selatan M. Yadi Permana mengatakan mencuci masker menggunakan detergen biasa atau yang mengandung klorin sudah cukup untuk membunuh virus Covid-19.Berita terpopuler selanjutnya tentang Facebook secara terbuka menguji mode gelap untuk aplikasi dengan sistem operasi iOS dan Android. Fitur baru untuk aplikasi media sosial itu diumumkan Jumat, 30 Oktober 2020, dalam sebuah unggahan akun Twitter peneliti aplikasi Jane Manchun Wong. Dia membagikan video yang dibuatnya bekerja sama dengan Facebook.Selain itu, Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat Covid-19. Dari Maret hingga Oktober ini, terdapat total 161 petugas medis yang wafat akibat terinfeksi Covid-19, yang terdiri dari 152 dokter dan 9 dokter gigi.Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. IDI: Bunuh Virus Covid-19 di Masker Cukup dengan Detergen BiasaPedagang menjajakan masker kepada warga yang antre untuk berolahraga di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta, Ahad, 25 Oktober 2020. ANTARA/M Risyal HidayatKetua IDI Kota Jakarta Selatan M. Yadi Permana mengatakan mencuci masker menggunakan detergen biasa atau yang mengandung klorin sudah cukup untuk membunuh virus Covid-19.”Sebetulnya virus Covid-19 ini akan mati kalau misalnya kita menggunakan detergen biasa atau mengandung klorin,” kata Yadi kepada ANTARA di Jakarta, Rabu, 4 November 2020, ketika memberikan beberapa saran tata cara mencuci masker kain yang higienis.Yadi menjelaskan beberapa literatur menyebutkan tata cara mencuci masker kain dengan beberapa perlakuan khusus seperti harus direndam dengan air panas selama satu jam baru kemudian dicuci.Sebenarnya, lanjut Yadi, cara mencuci masker kain cukup sederhana, cukup dengan menggunakan detergen yang mengandung bahan klorin di dalamnya, tanpa perlu lagi merendam ke dalam air panas (hangat).2. Facebook Uji Mode Gelap di Ponsel iOS dan Android, Simak Cara MencobanyaIlustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File PhotoFacebook secara terbuka menguji mode gelap untuk aplikasi dengan sistem operasi iOS dan Android. Fitur baru untuk aplikasi media sosial itu diumumkan Jumat, 30 Oktober 2020, dalam sebuah unggahan akun Twitter peneliti aplikasi Jane Manchun Wong. Dia membagikan video yang dibuatnya bekerja sama dengan Facebook.Juru bicara Facebook yang tidak disebutkan namanya menjelaskan bahwa perusahaan teknologi pimpinan Mark Zuckerberg itu mengetahui penggunanya menginginkan mode gelap. “Mereka tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Pengguna akan mulai melihat opsi di pengaturan Facebook saat kami meluncurkannya secara global selama beberapa minggu ke depan,” ujar dia, seperti dikutip CNET, Selasa 3 November 2020.Facebook sudah menawarkan opsi mode gelap untuk versi desktop pada Juni lalu. Facebook tergolong mengekor karena beberapa aplikasi seluler lainnya–WhatsApp dan Messenger–sudah lebih dulu memilikinya.Selain menarik bagi pengguna yang menyukai latar belakang gelap, The Verge melaporkan, mode gelap juga sering dianggap membantu menghemat masa pakai baterai, dan mengurangi ketegangan mata saat menggunakan perangkat di lingkungan yang redup.3. Update Korban Covid-19, IDI: Maret-Oktober 161 Petugas Medis WafatDokter Dewi dengan dua lapis pakaian pelindung dan jas hujan memeriksa pasien di Puskesmas Tamblong, Bandung, Rabu, 30 September 2020. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan program penguatan puskesmas yang diinisiasi Akmal Taher Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 tetap berlanjut meskipun yang bersangkutan menyatakan mundur. StikerWA/Prima MuliaTim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat Covid-19. Dari Maret hingga Oktober ini, terdapat total 161 petugas medis yang wafat akibat terinfeksi Covid-19, yang terdiri dari 152 dokter dan 9 dokter gigi.Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi menerangkan, para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 82 dokter umum (4 guru besar), dan 68 dokter spesialis (6 guru besar). “Serta dua residen yang berasal dari 18 IDI wilayah provinsi dan 69 IDI cabang kota/kabupaten,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 November 2020.Berdasarkan data provinsi, di Jawa Timur terdapat 33 dokter, Sumatera Utara 23 dokter, DKI Jakarta 24 dokter, Jawa Barat 12 dokter, dan Jawa Tengah 10 dokter, merupakan lima wilayah dengan korban tertinggi dan di atas sepuluh orang. Sementara, di Sulawesi Selatan 7 dokter, Banten 6 dokter, dan Bali 5 dokter.Provinsi lainnya angkanya lebih kecil, Kalimantan Selatan 4 dokter, Aceh 4 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Timur 4 dokter, Sumatera Selatan 3 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, Papua Barat 1 dokter, Sumatera Barat 1 dokter, dan Bengkulu 1 dokter. Serta masih ada dua dokter menunggu verifikasi.


Like it? Share with your friends!

134

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak