StikerWA.CO, Jakarta – Top 3 Tekno Berita Hari Ini didominasi artikel berisi tips dalam aplikasi pesan paling populer WhatsApp. Yang pertama adalah petunjuk menghapus file Msgstore untuk mengatasi masalah memori ponsel yan kepenuhan. File ini berukuran relatif sangat besar.
1. Memori Ponsel Penuh? Hapus Saja File Msgstore di WhatsAppAplikasi pesan singkat WhatsApp kini seperti menjadi kebutuhan primer bagi jutaan pengguna telepon pintar untuk bertukar pesan dalam bentuk teks, gambar, video, suara, dan lainnya. Namun seiring waktu, aplikasi ini menyedot banyak memori internal ponsel.Data dari WhatsApp umumnya berkisar antara 500 MB sampai 2 GB. Semakin banyak obrolan yang dilakukan maka data tersebut akan semakin banyak. Salah satu file yang diproduksi WhatsApp dan berukuran sangat besar adalah msgstore. File ini bisa ditemukan pada folder WhatsApp yang ada pada file manager. File msgstore merupakan file backup otomatis yang ada di WhatsApp dan muncul beberapa bulan sekali. Data-data pada WhatsApp, seperti teks, video, gambar, stiker, rekaman suara, dan lain-lain akan di-backup menjadi file msgstore. File ini akan berguna bagi ketika pemilik ponsel tidak sengaja menghapus WhasApp.2. Begini Tips Membuat Tulisan Berwarna di WhatsAppWhatsApp menyediakan fitur untuk membuat tulisan menjadi tebal, miring, digarisbawahi, dan dicoret. Namun, kini Anda juga bisa menjajal untuk mengirim tulisan berwarna di WhatsApp.WhatsApp secara resmi memang tidak mengeluarkan fitur yang membuat tulisan Anda bisa berwarna sehingga dibutuhkan aplikasi pihak ketiga. Dilansir dari laman otechworld pada 9 Mei 2021, aplikasi pihak ketiga yang bisa Anda gunakan untuk melakukan hal ini adalah WhatsBlueText.Aplikasi ini dapat Anda unduh di Google Play Store. Selain menyediakan tulisan berwarna biru, aplikasi ini menyediakan 50 gaya tulisan, lebih dari 30 jenis font, freehand pencil agar Anda dapat membuat stiker Anda secara bebas, clipart dan stickers pack supaya Anda dapat membuat sticker custom.3. Mahasiswa Indonesia di Tim Vaksin AstraZeneca Bicara Soal Penggumpalan DarahIndra Rudiansyah, mahasiswa program doktoral dari Indonesia di Institut Jenner, University of Oxford, Inggris, bicara tentang efek samping pembekuan atau penggumpalan darah dari penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Indra adalah satu dari dua orang Indonesia yang terlibat dalam pembuatan vaksin AstraZeneca tersebut. Indra membantu dalam riset respons imun dari 20 ribu peserta uji klinisnya sepanjang Maret 2020 hingga Maret 2021.Indra mengungkapkan bahwa penggumpalan darah tak ditemukan dalam uji klinis vaksin itu—saat masih kandidat–dengan sekitar 20 ribu sukarelawan. Dari proses uji itu, vaksin dipastikan aman dan efek samping yang dilaporkan masih dapat ditoleransi seperti demam, sakit pada area suntikan, dan mual yang sifatnya sementara.“Fenomena blood clot muncul ketika vaksin sudah digunakan secara massal di seluruh dunia, frekuensinya satu dari satu juta orang, jadi amat langka,” kata Indra dalam sebuah wawancara daring bersama MAJALAH StikerWA dan NET TV, Sabtu malam, 31 Juli 2021.