Dalam situs Project Understood dijelaskan, teknologi suara tidak selalu mampu memahami pengguna dengan Down syndrome karena pola bicara mereka yang unik. “Project Understood memastikan teknologi suara di masa depan ikut melibatkan orang dengan Down syndrome.”
Pola bicara individu dengan Down syndrome unik dan sulit dideteksi oleh teknologi suara seperti Siri atau Alexa. Struktur otot serta skeletal penyandang Down syndrome berbeda dari orang kebanyakan. Selain itu, teknologi suara pun belum punya data training yang lengkap.
Manajer teknisi program di Google Bob MacDonald mengatakan, teknologi yang diaktifkan melalui suara kini menjadi gaya hidup.
“Sehingga orang yang merasa teknologi itu tak berfungsi untuknya akan merasa kecewa, tidak berdaya, dan tertinggal,” ucap MacDonald.
Proyek ini menargetkan mengumpulkan 500 suara untuk melatih algoritma Google. Sejauh ini sudah terkumpul 300 suara.
Upayakan Ramah Difabel, Google Kumpulkan Suara Penyandang Down Syndrome
1 min
