WhatsApp Palsu Sangat Populer di Afrika, Kenapa?

1 min


104
Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta – WhatsApp tidak dimungkiri telah menjadi salah satu aplikasi chatting paling populer dan banyak digunakan. Karenanya, wajar jumlah penggunanya kini mencapai 2 miliar di seluruh dunia.
Namun siapa sangka, aplikasi WhatsApp di Afrika ternyata tidak begitu diminati, tepatnya aplikasi resmi. Sebab, pengguna di Afrika dilaporkan lebih memilih untuk menggunakan aplikasi WhatsApp modifikasi.
Informasi ini diketahui dari laporan Quartz beberapa waktu lalu. Laporan itu menyebutkan aplikasi modifikasi seperti GBWhatsApp dan YoWhatsApp ternyata lebih populer dari WhatsApp, Facebook dan Messenger.
Dikutip dari The Next Web, Kamis (12/3/2020), aplikasi modifikasi tersebut tidak tersedia di toko aplikasi. Oleh sebab itu, para pengguna mengunduhnya dari sumber yang tidak resmi, lalu membagikannya ke orang perangkat orang lain secara offline.

Adapun salah satu kemungkinan aplikasi modifikasi WhatsApp lebih populer dari versi aslinya adalah soal ketersediaan fitur di dalamnya.
Menurut laporan, aplikasi WhatsApp modifikasi ini memang hadir dengan fitur yang lebih beragam, mulai dari kemampuan password lock untuk percakapan tertentu, tema yang lebih variatif, file preview, hingga status yang dapat dipersonalisasi.
Meski menawarkan fitur yang lebih beragam, aplikasi WhatsApp modifikasi ini jelas tidak menawarkan keamanan seperti aplikasi aslinya. Untuk diketahui, aplikasi ini tidak mendukung percakapan yang dienkripsi, sehingga keamanannya tidak terjamin.
Dengan kondisi itu, bukan tidak mungkin, ada pihak lain yang dapat memantau percakapan di dalam aplikasi palsu tersebut. Selain itu, WhatsApp dapat saja memblokir layanan tersebut, mengingat mereka telah melanggar layanan dan aturan perusahaan.


Like it? Share with your friends!

104

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak