WhatsApp Terancam Makin Mudah Disadap

1 min


93
Aneh, WhatsApp Call Tidak Mati Walau Sudah Ditutup

Jakarta – WhatsApp terancam makin tak aman. Seperti diberitakan sebelumnya, intelijen Five Eyes yang merupakan gabungan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru, terus mendesak diberi akses backdoor WhatsApp. Rupanya, pemerintah Jepang dan India menyusul ikut merongrong WhatsApp.Pangkal permasalahan ini adalah adanya enkripsi end to end di WhatsApp yang melindungi pesan sehingga hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima. Teknologi serupa diterapkan pada layanan lain seperti Signal dan Zoom.Jaksa Umum AS, William Bar, mewakili negara-negara tersebut semakin lantang menyuarakan kritik pada teknologi penyandian. Itu karena penegak hukum dibuat susah jika harus melacak kaum kriminal yang memanfaatkan WhatsApp dan layanan sejenisnya.Sejauh ini, WhatsApp maupun sang induk masih belum goyah mempertahankan perlindungan tersebut. Akan tetapi bukan tidak mungkin desakan dari negara-negara powerful itu nantinya menjadikan mereka tidak mampu berbuat banyak.Pada intinya, mereka menginginkan ada akses khusus bagi penegak hukum sehingga memudakan penyelidikan hukum. Tidak adanya akses semacam itu menurut mereka membuat tindakan ilegal mudah terjadi di dalam WhatsApp.”Penegak hukum punya tanggung jawab untuk melindungi penduduk dengan menginvestigasi dan menuntut kaum kriminal dan menjaga mereka-mereka yang rentan,” tulis negara-negara tersebut dalam pernyataan mereka.”Enkripsi end to end yang tidak memungkinkan akses legal pada konten komunikasi dalam situasi apapun berdampak pada tanggung jawab tersebut dan menimbulkan risiko besar bagi keamanan publik,” tambah mereka yang dikutip detikINET dari Business Insider, Kamis (22/10/2020).Tambahan Jepang dan India membuat posisi mereka makin kuat. Namun demikian, jika WhatsApp menuruti keinginan mereka, berarti layanan mereka harus sepenuhnya melepaskan perlindungan enkripsi end to end dan akan makin mudah disadap oleh siapapun, bukan hanya penegak hukum.Hal itu memang menjadi hal yang dilematis karena pengguna umum WhatsApp dan layanan sejenis akan terancam komunikasi dan privasinya. “Tidak ada mekanisme keamanan yang bisa membedakan antara hacker mencoba menembusnya dan penegak hukum mencoba hal yang sama. Apakah kita mengamankannya atau tidak sama sekali, sesederhana itu,” cetus pakar keamanan Chris Howell.

Simak Video “Uji Fitur Voice dan Video Call, WhatsApp Web Siap Saingi Zoom?”[Gambas:Video 20detik](fyk/fay)


Like it? Share with your friends!

93

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak