Dari Data Google, Industri Siber Bisa Dorong Lompatan Ekonomi Indonesia – VISI.NEWS

2 min


139
Dari Data Google, Industri Siber Bisa Dorong Lompatan Ekonomi Indonesia

Dr. Pratama Persadha./visi.news/ist VISI.NEWS – Dalam pidato kenegeraan di depan MPR lalu, Presiden Joko Widodo  menyampaikan Indonesia harus bisa melakukan lompatan ekonomi dalam krisis covid19. Apa yang disampaikannya itu mengacu pada banyaknya negara yang mengalami resesi akibat Covid19, disana ada peluang Indonesia untuk muncul sebagai kekuatan baru minimal di kawasan regional.
Hal ini bisa terjadi mengingat modal penting Indonesia lewat konsumsidalam negeri. Hal yang sama menyelamatkan Indonesia dari krisis 1998 dan2008 dimana konsumsi dalam negeri dan UMKM membantu Indonesia darikrisis berkepanjangan.
Dalam keterangannya Senin (17/8/2020), pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan bahwa salah satu sektor yang bisa membantu lompatan besar ekonomi adalah dari industri siber tanah air. Mengacu pada data risetGoogle di tahun 2019, potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakanmencapai US$ 133 miliar atau lebih dari Rp 1832 triliun, sebuah angkayang sangat besar.
“Prediksi Google ini keluar sebelum ada krisis covid19. Memang pastinyaada banyak penyesuaian. Namun satu hal penting yang kita lihat, krisisini mendorong proses digitalisasi berjalan dengan sangat cepat danartinya konsumsi lewat layanan digital juga naik,” terang chairmanlembaga riset keamanan siber Indonesia CISSReC (Communication &Information System Security Research Center) ini.
Ditambahkan Pratama, praktis ticketing online turun drastis, karenamenurunnya perjalanan antar pulau antar kota dan antar negara. Tapipemenuhan kebutuhan lewat online cenderung naik tajam. Misalnyapemakaian aplikasi webinar dan rapat online, lalu sekolah dari rumahyang menggunakan perangkat elektronik dan data. Bisa dilihat darilaporan Telkom yang membukukan laba hampir Rp 12 triliun.
“Jadi apa yang disampaikan bapak Presiden untuk melakukan lompatan besarekonomi salah satunya lewat industri siber. Masalahnya adalah di sisikemandirian. Infrastruktur internet jangan mengekor ke asing, lalusecara perlahan kita harus medorong platform digital lokal berkembangdan dipakai masyarakat. GoJek sudah membuktikan bisa dan berhasil,”tegasnya.
Pratama mengapresiasi keberhasilan pemerintah menarik pajak dari layanandigital asing seperti Google, Netflix dan Spotify. Namun pekerjaan rumahmasih panjang, di era digital menarik pajak memang sulit namun ada yanglebih penting dan masih belum diselesaikan di Indonesia, yaitupengelolaan data.
“Pertama, pengelolaan data ini menyangkut uang yang sangat besar. Bisakita lihat saat kementrian kita harus membeli data yang mahal dari parapemilik platform, kebetulan sebagian besar dari luar negeri. Lalu lebihpenting menyangkut keamanan data yang berimbas pada keamanan pertahanan nasional kita,” jelas Pratama.
Ditambahkan olehnya, pengelolaan data ini dimensinya bisnis danpertahanan. Data ini bisnis paling menggiurkan saat ini, karena ituterjadi ketegangan global akibat keberhasilan Huawei menjadi yangterdepan dalam bisnis infrastruktur 5G. AS dan sekutunya tidak inginlalu lintas data melewati infrastruktur Huawei, dianggap selainmerugikan mereka dari sisi keamanan.
“Artinya industri keamanan siber juga menjadi hal yang patut didorongpemerintah. Kita melihat bagaimana sepanjang kuartal pertama 2020serangan siber ke tanah air begitu besar. Industri keamanan siber inimencakup semua mulai dari infrastruktur, SDM sampai pada teknologinya,”jelasnya.
Ditegaskan Pratama, dengan memenuhi kebutuhan siber di dalam negeri,Indonesia bisa melakukan lompatan ekonomi cukup besar. Namun syaratnyajelas pemenuhan kebutuhan infrastruktur siber harus dipenuhi, penguatanSDM dan riset teknologi juga harus diprioritaskan. Pada akhirnyapemenuhan itu disuplai oleh ekosistem siber dalam negeri. Tak kalahpenting, dengan kemandirian akan membuat kedaulatan siber negara kitasemakin kuat.@mpa


Like it? Share with your friends!

139

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak