Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei sedang berada dalam pusaran masalah. Presiden Donald Trump telah memasukkan raksasa teknologi China ini dalam daftar hitam (blacklist) yang membuat perusahaan AS dilarang berbisnis dengan Huawei.Google merespons kebijakan ini dengan dukungan Android pada ponsel Huawei. Pengguna ponsel Huawei akan berhenti mendapatkan pembaruan Android meski dari sisi keamanan Google akan terjamin melalui Google Play Protect. Kebijakan ini berlaku pada 19 Agustus 2019 mendatang.
Lalu apa kerugian yang akan ditanggung pengguna ponsel Huawei?Dilansir dari PhoneArena, Selasa (18/6/2019), Android merupakan software open source, yang artinya semua pihak dapat memodifikasi software ini secara gratis. Google memiliki kendali atas pembuatan Android yang disertakan dengan Google Services Framework yang dipasangkan.
Foto: Huawei (REUTERS/Dado Ruvic)
Google Services Framework merupakan paket aplikasi dan API (application programming interface), yang sangat terintegrasi dengan sistem operasi Android dan sinkronisasi akun Google. Jadi tak didukung Google akan membuat ponsel Huawei tidak bisa disinkronisasi dengan akun Google lainnya, kontak, kalender dan backup akan hilang. Pengguna harus menemukan aplikasi alernatif untuk layanan ini.Platform Google Play Game juga terkait dengan Google Services Framework. Tanpanya, pengguna tidak dapat masuk ke game online yang menggunakan akun pengguna. Efek lainnya pengguna tidak dapat bermain game multiplayer.
API akan mempengaruhi kamera. Produsen ponsel sendiri memang mengembangkan aplikasi kamera sendiri. Namun, pengembang aplikasi seperti Snapchat, Instagram, Facebook, dan lain-lain hanya mengandalkan Camera2 API untuk kinerja kamera dalam aplikasi mereka. Jadi, semua efek Augmented Reality dan aplikasi berbasis filter yang keren ini akan hilang.Layanan Lokasi – alat yang digunakan aplikasi untuk menentukan lokasi Anda melalui penggunaan GPS ponsel juga akan lumpuh. Ini berarti navigasi dan berbagi lokasi akan lumpuh atau mungkin tidak berfungsi sama sekali.Simak video tentang Huawei di bawah ini:[Gambas:Video CNBC](roy/hoi)