“Saya ingin menegaskan, saya tidak pernah memiliki maksud buruk. Saya hanya mencoba membelinya dan NIC mengizinkan,” katanya.
Dalam waktu singkat, ceritanya membeli domain web Google langsung jadi bahan pemberitaan.
“Ketika proses pembelian selesai dan data saya muncul, saya tahu akan terjadi sesuatu dan saya sangat cemas,” ujar Nicolas Kurona.
Ia juga sempat mencuitkan bagaimana kisah tersebut terjadi dan memberikan klarifikasi.
Apa yang terjadi sebenarnya? Satu teori yang beredar adalah Google mungkin lupa memperbarui nama domain mereka.
Kendati demikian pihak Google menyatakan, lisensi untuk domain www.google.com.ar belum habis masa berlakunya, masa kedaluarsanya adalah Juli 2021.
Kelompok Open Data Cordoba yang bekerja untuk melacak domain Argentina yang sudah kedaluarsa pun membenarkan pernyataan Google. Menurut mereka, tidak jelas mengapa nama domain Google bisa dibeli.
Nicolas Kurona sejauh ini mengatakan, dirinya tidak tahu apa yang terjadi. Namun ia merasa hal tersebut aneh. Klarifikasinya di Twitter pun disukai hingga lebih dari 80.000 kali.
Nicolas Kurona mengatakan, dia lega tidak mendapat masalah karena hal ini. Menurutnya, NIC langsung mengambil alih domain tersebut segera setelah dia berhasil memilikinya, namun uang 270 peso-nya tidak dikembalikan.
Dia juga mengatakan, Google tidak berupaya menghubungi dan dirinya tidak mendapat bayaran sepeser pun. Google sendiri tidak memberikan informasi bagaimana mereka mendapatkan kembali domain Argentina-nya.
(Tin/Ysl)
Seorang Pria Beli Domain Resmi Google Argentina Seharga Rp 40 Ribu
1 min
