Studi: Interaksi Pengguna di Facebook terhadap Artikel Misinformasi Melonjak Halaman all

1 min


144
Studi: Interaksi Pengguna di Facebook terhadap Artikel Misinformasi Melonjak Halaman all

StikerWA.com – Interaksi orang di Facebook terhadap situs berita yang secara rutin mempublikasikan misinformasi melonjak pada kuartal ketiga 2020 dibandingkan sebelum Pemilu Amerika Serikat pada 2016.
Temuan itu mengemuka dalam penelitian terbaru German Marshall Fund Digital yang dirilis pada 12 Oktober 2020.
Penelitian itu mengumpulkan data dari NewsWhip berupa interaksi orang, dilihat dari suka (likes), komentar (comments), dan berbagi (shares) atas posting Facebook yang menautkan situs berita.
Sementara, situs berita yang terlibat mencapai ratusan situs, berbasis di Amerika Serikat (AS), termasuk afiliasinya dengan perusahaan di luar AS.
Ratusan situs berita itu dikelompokkan dengan menggunakan acuan dari NewsGuard yang memeringkat situs berita berdasarkan penerapan sembilan prinsip jurnalistik. Dari acuan itu, didapati dua kelompok situs berita.
Pertama, produsen konten palsu, yang berulang kali mempublikasikan konten yang terbukti palsu. Jumlahnya 396 situs.
Kedua, manipulator, yang secara teratur menampilkan klaim yang tidak berdasar atau yang memutarbalikkan informasi untuk membuat argumen tertentu. Jumlahnya 325 situs.
Penelitian menyebut tingkat interaksi orang dengan artikel dari produsen konten palsu melonjak 102 persen sejak menjelang pemilu AS 2016 hingga kuartal III tahun ini.
Namun, popularitas manipulator berkembang pesat melebihi produsen konten palsu.
Data menunjukkan, keterlibatan orang dengan manipulator, terutama Fox, Daily Wire, dan Breitbart, melesat hingga 293 persen.
Secara keseluruhan, interaksi orang dengan artikel dari dua kelompok tersebut meningkat sebesar 242 persen dari kuartal ketiga 2016 dibandingkan kuartal ketiga 2020.
Saat ini, interaksi orang dengan konten dari manipulator mewakili 84 persen dari total interaksi dengan konten dari situs misinformasi.
Penelitian menyebut ada berbagai kualitas manipulator. Fox News, misalnya, cenderung mengumpulkan interaksi terbanyak dari situs mana pun.
Fox News telah menerbitkan sejumlah klaim yang tidak bertanggung jawab dan menyesatkan, termasuk isu hydroxychloroquine melindungi tubuh dari virus corona dan jarak sosial tidak menghentikan penyebaran virus corona.
Fox News dinilai lebih tinggi daripada sebagian besar manipulator lain karena sebagian besar manipulator memperbaiki kesalahan, menghindari judul yang menipu, melabeli iklan, serta mengungkapkan kepemilikan dan pembiayaan.
Penelitian juga mencatat bahwa selama pandemi virus corona, interaksi orang dengan artikel dari semua situs berita, termasuk yang memenuhi standar jurnalistik, meningkat secara dramatis.
Namun, interaksi orang dengan artikel dari situs penipuan tetap tinggi pada kuartal ketiga 2020, sedangkan interaksi dengan situs jurnalistik yang terlegitimasi turun mendekati tingkat sebelum pandemi.


Like it? Share with your friends!

144

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak